Selasa, 18 Desember 2012

Jika melihat dari sejarahnya, ditemukannya Pluto karena adanya teori mengenai planet ke-9 dalam sistem tata surya. Sesudah C. William dapat mengungkapkan fakta-fakta selama risetnyanya, akhirnya Pluto resmi menjadi salah satu planet yang menentukan rotasi galaksi Bimasakti ini.
Waktu ditemukannya Pluto, pluto merupakan benda langit yang berada setelah Planet Neptunus. Kemudian, Charon yaitu satelit yang mengitari Pluto sempat dikira sebagai planet yang sesungguhnya. Karena keberadaan satelit Charon ini, akhirnya semakin menguatkan status Pluto sebagai planet. Akan tetapi, para astronom kemudian juga menemukan berjumlah sekitar seribuan obyek kecil lain yang berada di belakang Neptunus, sama seperti keberadaan pada waktu Pluto sebelumnya. Obyek kecil di belakang Neptunus ini disebut obyek trans-Neptunus yang juga mengelilingi Matahari. Di sana mungkin juga ada obyek kecil yang berjumlah sekitar seratus ribuan objek serupa yang disebut sebagai obyek Sabuk Kuiper. Sabuk Kuiper merupakan bagian dari obyek-obyek trans-Neptunus. Belasan benda langit yang sudah diketahui identitasnya dan kemudian diberi nama tersebut adalah Quaoar-1.250 km (Juni 2002), Huya-750 km (Maret 2000), Sedna-1.800 km (Maret 2004), Orcus, Vesta, Pallas, Hygiea, Varuna dan Haumea-1.500 km (Mei 2004).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar